Senin

Kumpulan Puisi Terbaru

Kumpulan Puisi Terbaru 

Kumpulan Puisi Terbaru  - Kumpulan puisi terbaru dan terindah 2012 atau contoh puisi yang indah dan menarik karya anak sekolah. Puisi atau dalam bahasa inggrisnya poem adalah suatu ungkapan hati seseorang yang berupa gambaran perasaan, ungkapan jiwa, suasana batin dan lain sebagainya (Admin). Sebuah puisi biasanya terdiri dari beberapa bait yang mempunyai arti tersendiri setiap baitnya dan bisa menggambarkan suasana jiwa dari si pembuat puisi. Membuat puisi bukanlah perkara mudah, dikarenakan dalam pembuatan puisi diperlukan pemilihan kata-kata yang cocok sehingga nantinya akan mempunyai makna tersendiri yang begitu indah. Sebenarnya banyak sekali jenis puisi di zaman sekarang, ada puisi cinta, puisi nasihat, puisi kolosal, dll.. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini saya akan memposting beberapa puisi yang menarik yang mungkin bisa menjadi inspirasi bagi para pembaca. Kumpulan puisi terbaru  ini asli dibuat oleh anak sekolah di Indonesia. Penasaran siapa pembuatnya? Oke, nanti saya kasih tau di bawah. Langsung saja berikut beberapa contoh puisi terbaik dan terbaru yang bisa langsung sobat baca.

Bunda 

Bunda..
Jiwamu bak permata
Kasihmu bagai sang surya
Engkau laksana lentera
Bagiku kau pelita, di kegelapan hati hamba

Bunda..
Kau pahlawan sejatiku, yang telah menyelamatkanku
Dari jurang hitam yang kelabu
Kau selalu mendampingiku
Dalam mengarungi dunia yang semu
Menerjang ombak kehidupan yang berliku

Oh Bunda...
Kasih sayangmu tak terkira
Melebihi dunia dan seisinya
Bundaku tersayang
Hingga ajal dan maut menjelang
Aku akan selalu mengenang
Pengorbananmu yang begitu mengagungkan

Bundaku
Bagaimana ku harus membalasmu
Membalas pengorbanan dan perjuanganmu
Mungkin hanya terima kasih selalu terucap untukmu
yang tersirat ikhlas dari kalbu
oh Bundaku... dari dulu ku mengaku
Kau memang segalanya bagiku 


Apa itu cinta...?

Datang memberikan kebahagiaan
Tapi tak jarang juga membawa kedustaan
Ia dapat mengubah putih menjadi hitam
Tapi juga bisa mengubah kelam menjadi benderang
Itulah sepenggalan makan dari cinta

Cinta...
Terdiri dari lima huruf, tapi kaya akan makna
Makna dari setiap tafsiran yang berbeda
Dia bisa menjadi dewa, yang amat dipuja
Bagi siapa saja pencobanya

Semua orang pasti pernah merasakan cinta
Terjun ke lembah asmara
Bahkan mencoba permainan cinta
Yang tak dilupa sepanjang masa

Tapi, tak selamanya cinta membawa bahagia
Bahkan banyak yang telah bosan dengan dunia
Karena telah terhunus pedang cinta
Pedang yang membuat lupa segalanya

Banyak hal yang dilalaikan
Karena cinta yang diutamakan
Segala dan semuanya dikorbankan
Demi cinta yang ingin dipuaskan

Entah berapa banyak tafsiran tentang cinta
Dari setiap pandangan yang berbeda
Oh, cinta...
Begitu banyak makna yang kau punya
Tapi apabila kita sedang jatuh cinta
Tak banyak kata yang bisa kita ucapkan untuk mengungkapkannya



Guruku, Pelitaku

Kaulah guruku
Pelita dalam jiwaku, pemberiku ilmu
Dikala ku tak tahu
Dengan sabar aku mengajariku
Kau bagaikan pahlawan
Yang memberikan penerangan
Dalam lembah hitamku yang kelam

Kau laksana dokter bagiku
Yang mampu mengobati
Kebingungan yang ada dalam pikiran ini
Kadang kau juga memotivasi
Agar semangat kami terus berapi
Bagaikan semangat Pattimura yang gigih berani
Membela bangsa dan negeri

Guruku...
Kau bagai meneteskan embun
Yang dapat memberi kesejukan
Di kegersangan kalbuku
Dikala ku ingin tahu sesuatu
Dengan kelembutan hatimu
Kau memberiku sepucuk penjelasan

Walau kadang ku tak suka padamu
Tapi, kau tetap ikhlas membagi ilmu
Ilmu yang sangat penting bagiku
Aku akan berani mengarungi samudra kehidupan
Dengan perahu ilmu buatanmu

Oh Guruku...
Kau kuhormati dan kutaati
Mungkin hanya itu yang bisa kulakukan
Untuk membalas kebaikanmu
Yang telah mengajariku, dari ketidaktahuanku..



Panorama Desaku

Udara pagi segar menyambut
Berhawa dingin berselimut kalbu
Ku perlahan buka jendela kamarku
Mencoba menghirup udara desaku
Yang segar menentramkan kalbu

Ku berjalan menuju jalan
Kemudian duduk di rerumputan
Jalanan masih sepi
Hanya kawanan burung yang kesana kemari

Terlihat petani siap bekerja
Mencari karunia Tuhan Yang Maha Esa
Udara desaku masih bersih
Beda jauh dengan perkotaan
Yang banyak mengandung polutan

Di desaku...
Sejauh mata memandang,
Yang terlihat hanyalah persawahan
Yang laksana permadani hijau yang tergelar
Sang surya mulai terbit
Membagikan sinarnya ke jagat raya
Memberikan kehangatan pada siapa saja

Oh desaku...
Udaramu memberikan kesejukan
Pemandanganmu menyejukan mata
Kaulalah desaku...
Tempat kelahiranku
Kau kan ku kenang selama hidupku
Dan sampai ajal menjemputku



Lentera Bangsa Mulai Meredup

Pagi bersinar membangunkan
Pemuda bergegas memasangkan
Seragam dan senjata perjuangan
Berbekal semangat yang membara
Tertancap kuat di dalam dada
Mengorbankan jiwa dan raga
Semua itu pemuda dahulu kala

Tapi, pemuda zaman sekarang
Tak kenal yang namanya berjuang
Tahunya hanya kesenangan
Banyak pemuda yang melupakan
Betapa berjasanya para pahlawan
Dan betapa pentingnya perjuangan

Oh, pemuda era sekarang...
Mungkin kau sudah lupa dengan norma
Pergaulan bebas dimana-mana
Obat-obatan terlarang sudah biasa

Bibit pahlawan dibutuhkan
Tapi tak ada yang membanggakan
Banyak pemuda bermalas-malasan
Banyak pemuda yang tak bisa memahami
Betapa kerasnya hidup ini

Oh pemuda bangsa, tahukah engkau?
Sekarang negeri semakin rusak
Karena kurangnya pemuda sejati
Pemuda yang siap membela negeri
Itulah pemuda zaman sekarang
Bagaikan lentera
Yang sinarnya mulai meredup



Termenung di Ujung Senja

Sang surya telah menuju peraduannya
Meninggalkan kesan hitam setelahnya
Tinggallah cahaya di ufuk barat saja
Para burung telah kembali ke sarangnya
Setelah membawa sejuta cerita

Kucoba resapi perlahan
Takdir hidup yang terus berjalan
Dan berputar bagaikan roda
Kadang kala di atas dan kadang kala di bawah
Ku termenung di kesunyian
Singgah di alam lamunan

Kucoba menerawang masa depan
Masa di mana ku harus menentukan
Tujuan hidup yang sebenarnya
Membuka cakrawala kehidupan yang nyata
Tiba-tiba ku termenung memikirkan dosa

Entah berapa banyak dosa yang kulakukan
Sampai aku telah melupakan
Dalam kalbu ku berdo’a
Semoga Tuhan mengampuni hamba

Kegelapan tiba-tiba menyadarkan
Sang surya telah benar-benar hilang
Ternyata senja telah berubah jadi petang
Kucoba bangkit dari persinggahan
Dan kembali bertasbih mengingat Tuhan

Karya:
Rodhiyah Nur Zulaikhoh
Siswi kelas VIII Bilingual MTs Roudlotusysyubban
Tawangrejo - Winong - Pati


Oke, sekian dulu postingan saya mengenai kumpulan puisi. Bila ada kesempatan akan saya tambahi puisinya. Kurang lebihnya saya minta ma'af.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com